Dampak Teknologi terhadap Kesehatan Fisik di Indonesia
Teknologi telah mendatangkan banyak manfaat, namun juga membawa dampak negatif pada kesehatan fisik masyarakat Indonesia. Menurut Prof. Dr. Heru Susanto, pakar IT dari Institut Teknologi Bandung, "Peningkatan penggunaan teknologi, khususnya perangkat elektronik, telah berkontribusi terhadap peningkatan kasus masalah kesehatan fisik, seperti obesitas dan masalah postur." Ketergantungan pada layar menyebabkan aktivitas fisik menurun, berpotensi meningkatkan risiko obesitas.
Selain itu, penggunaan teknologi dalam durasi yang lama juga bisa menyebabkan masalah postur. Menggunakan perangkat elektronik dalam posisi yang salah dapat menyebabkan sakit leher dan punggung. Pajanan radiasi dari perangkat elektronik juga menjadi perhatian. Meski masih menjadi perdebatan, beberapa ahli percaya bahwa radiasi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Mengikuti hal tersebut, Implikasi Teknologi pada Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia
Dampak teknologi tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Kemajuan teknologi telah merubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi. "Sosial media dan internet membuat kita terhubung secara virtual, namun bisa membuat kita merasa terisolasi dalam dunia nyata," ungkap Dr. Ani Atmoko, psikolog dari Universitas Indonesia.
Peningkatan kasus depresi dan kecemasan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh teknologi. Tekanan untuk tampil sempurna di media sosial, cyberbullying, dan informasi yang overload bisa memicu stres dan gangguan kecemasan. Selain itu, smartphone addiction atau kecanduan ponsel juga menjadi masalah baru dalam kesehatan mental.
Namun, teknologi juga bisa menjadi solusi. Aplikasi kesehatan mental, seperti Riliv dan Youper, kini disediakan untuk membantu masyarakat menghadapi masalah kesehatan mental. Teknologi juga memungkinkan layanan kesehatan mental menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan teknologi harus bijaksana. "Keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kesehatan harus dijaga," tutup Dr. Ani. Maka dari itu, mari kita gunakan teknologi dengan bijak demi kesehatan fisik dan mental kita.